Anemia dan Penyakit Ginjal Kronis pada Anjing Golden Retriver

Authors

Keywords:

anjing, anemia, penyakit ginjal kronis, diet, terapi suportif

Abstract

Latar Belakang: Penyakit ginjal kronis sering terjadi pada hewan kesayangan, dengan kebanyakan kasus cenderung bersifat progresif, ireversibel, dan lambat didiagnosis sehingga memberikan prognosis yang buruk. Ginjal memiliki peranan penting dalam proses filtrasi dan juga pembentukan sel darah merah (eritropoiesis).

Tujuan: studi kasus ini bertujuan untuk melaporkan kejadian anemia pada anjing yang mengalami penyakit ginjal kronis.

Deskripsi kasus: Seekor anjing Golden Retriver betina, umur 10 tahun, berat badan 18 kg dilakukan pemeriksaan klinis. Pemeriksaan menunjukkan frekuensi nafas 32×/menit, pulsus 124×/menit, dan suhu tubuh 38,6°C. Kulit mengalami penebalan di bagian muka, badan bagian bawah, sekitar siku, dan telinga bagian medial. Anjing berjalan sempoyongan dan susah berdiri. Konjungtiva dan mukosa tampak anemis.

Hasil Pemeriksaan/ Diagnosa: Hasil pemeriksaan darah menunjukkan penurunan nilai RBC (3,04 juta/µL), hemoglobin (7,3 g/dL), hematokrit (21,2 %), penurunan eosinophil (0,39 ribu/uL), dan platelet (158 ribu/uL). Pemeriksaan faal ginjal BUN (18.71 mg/dL) dan kreatinin (0.6 mg/dL) masih pada batas normal. Pemeriksaan terhadap Babesia sp, Anaplasma sp, dan Ehrlechia sp dengan PCR menunjukkan hasil negatif. Pemeriksaan urine dijumpai leukosit (70 sel/Ul), protein 1 gr/L, peningkatan kadar vitamin C (10mg/dL), dan microalbumin (150 mg/dL). Pemeriksaan symmetric dimethylarginine assay (SDMA) terjadi peningkatan (18,2 µg/dL). Anjing didiagnosis chronic kidney disease.

Tindakan/Terapi: Terapi yang diberikan berupa suplemen ginjal (Renal Combi, Candioli Pharma) 2,5 sendok 1 kali sehari, diet ginjal (Royal Canine) dan Ferro-Sulfat (Sakatonic, Bayer) 25 ml 2 kali sehari. Perkembangan kesembuhan dimonitor selama 4 bulan, dan anjing mengalami perbaikan anemia.  

Simpulan: Anemia pada anjing karena penyakit ginjal kronis bersifat irreversible. Diet dan terapi suportif merupakan upaya yang dapat meringankan kejadian anemia.

Author Biographies

  • Guntari Titik Mulyani, Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Hewan UGM

    Dosen di Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Hewan UGM

  • Dyah Kunthi Wirapratiwi, Rumah Sakit Hewan Prof. Soeparwi FKH UGM, Jl. Fauna 1 Karangmalang, Yogyakarta

    Dokter hewan RSH Prof. Soeparwi FKH UGM

Published

15-06-2024

Issue

Section

Presentasi Oral