Koagulopati Akut pada Kondisi Syok Hemoragik Hewan Model Kelinci New Zealand White
Keywords:
activated partial thromboplastin time, asam laktat, hemoragi, koagulopati, prothrombin timeAbstract
Latar Belakang: Koagulopati merupakan komplikasi serius yang terjadi setelah kehilangan darah yang berat, mengganggu proses pembekuan darah dan memperburuk kondisi pasien.
Tujuan: Penelitian bertujuan mengevaluasi perubahan paremeter koagulasi (prothrombin time (PT) dan activated partial thromboplastin time (aPTT)) dan kadar asam laktat pada kondisi hemoragi serta mengidentifikasi risiko koagulopati pascahemoragi.
Metode: Sebanyak 21 ekor kelinci jenis New Zealand White dengan berat badan 2–3 kg diinduksi hemoragi melalui pengeluaran darah via arteri auricularis. Darah dikeluarkan sebesar 30-35% dari total volume darah menggunakan IV Cath 24G dan aspirasi berulang hingga target volume tercapai yang dilakukan dalam waktu 15 menit. Pengukuran PT, aPTT, dan asam laktat dilakukan pada waktu sebelum induksi hemoragi (baseline) dan menit ke-45 pascainduksi.
Hasil: Data menunjukkan peningkatan signifikan pada PT dari 18.38 ± 0.14 detik pada baseline menjadi 23.33 ± 2.60 detik pada menit ke-45 pascainduksi, serta peningkatan aPTT dari 165.55 ± 12.80 detik pada baseline menjadi 223.59 ± 24.55 detik pada menit ke-45 pascainduksi. Selain itu, kadar asam laktat meningkat signifikan dari 27.25 ± 5.05 mmol/L pada baseline menjadi 63.67 ± 6.49 mmol/L pada menit ke-45 pascainduksi.
Simpulan: Peningkatan PT dan aPTT menunjukkan gangguan pada jalur koagulasi, sedangkan peningkatan kadar asam laktat menunjukkan peningkatan metabolisme anaerobik akibat hipoperfusi jaringan.