Identifikasi dan Pemetaan Geografis Parasitisme pada Sapi Perah dengan Metode Konvensional dan Polymerase Chain Reaction
Keywords:
parasitisme, sapi perah, konvensional, polymerase chain reaction (PCR)Abstract
Latar Belakang: Parasitisme merupakan hubungan satu organisme yang hidup pada inang dan menyebabkan penyakit. Sapi perah merupakan hewan ternak yang dapat terinfeksi endoparasit dan infestasi ektoparasit.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeteksi genus parasit secara konvensional dan molekuler, serta pemetaan geografis kejadian parasitisme pada sapi perah di Dusun Busu, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.
Metode: Teknik sampling yang digunakan pada penelitian deskriptif observasional ini adalah non-probability sampling dengan metode convenience sampling. Metode yang digunakan adalah Finite Population dari Lemeshow. Sebanyak 100 sampel darah dan feses, serta ektoparasit dikoleksi dari 100 ekor sapi. Untuk data pemetaan parasitisme digunakan perangkat lunak ArcGIS, dan hasil penelitian dianalisis secara deskriptif.
Hasil: Hasil penelitian dengan metode konvensional ditemukan infeksi helminthiasis, yaitu: Fasciola sp. 2,1% dan Trichostrongylus sp. 14,8%, sedangkan infestasi ektoparasit, yaitu: Tabanus sp. 2,1%, Musca domestica 3,1%, dan Haematopinus sp. 6,3%. Pemeriksaan molekuler PCR pada darah diperoleh Theileria annulata dengan gen target Cytob1 sebesar 69% dan Anaplasma marginale dengan gen target Major Surface Protein 4 sebesar 68%.
Simpulan: Berbagai genus parasit ditemukan dengan persebaran merata secara geografis pada peternakan sapi perah di Dusun Busu, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.