Respon Antibodi Hasil Vaksinasi Brucella abortus strain S19 (Brucivet) pada Kambing
Keywords:
brucellosis, Brucella abortus S19, deteksi antibodi, ruminansia kecilAbstract
Latar Belakang: Brucellosis adalah salah satu penyakit strategis dengan kerugian signifikan, menyebabkan penurunan produksi susu, abortus, kematian fetus, penurunan berat badan, dan infertilitas ternak. Pengendalian brucellosis dengan vaksinasi telah biasa dan rutin dilakukan pada sapi, namun pada kambing dan domba jarang dilakukan.
Tujuan: Penelitian bertujuan untuk menilai respon antibodi pasca vaksinasi brucella pada kambing.
Metode: Sebanyak 8 ekor kambing diperiksa negatif antigenik dan serologi Brucella abortus. Enam ekor di antaranya diinjeksi vaksin Brucivet subkutan yang mengandung bakteri B. abortus strain S19 setengah dosis (0,5 mL) dan dua ekor sisanya tanpa vaksinasi (kontrol). Semua kambing lalu diperiksa serologis keberadaan antibodi brucella pada hari ke-0, 14, dan 28 pascavaksinasi. Serum diuji dengan metode uji Rose Bengal Test (RBT) dan Complete Fixation Test (CFT). Data dianalisis dengan one way ANOVA Microsoft Excell.
Hasil: Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa secara serologis dihasilkan antibodi B.abortus pasca vaksinasi pada kambing dan berbeda secara signifikan (p≤0,05), dengan antibodi pada hari ke 14 memiliki nilai rata rata (112±127), dan hari ke 28 meningkat dengan nilai rata rata (146±124).
Simpulan: Vaksinasi Brucella abortus S19 setengah dosis secara subkutan pada kambing memberikan respon pembentukan antibodi pascavaksinasi.