Serosurveilans Pascavaksinasi Rabies di Provinsi Bali Tahun 2023

Authors

  • Rosmalina Sari Dewi Daulay Balai Besar Veteriner Farma Pusvetma, Surabaya Author
  • Evy Indah Setyorinie Balai Besar Veteriner Farma Pusvetma, Surabaya Author
  • Ida Arlita Wulandari Balai Besar Veteriner Farma Pusvetma, Surabaya Author
  • Sapto Rini Budi Prasetyowati Balai Besar Veteriner Farma Pusvetma, Surabaya Author

Keywords:

serosurveilans, rabies, vaksinasi, vaksin Neo Rabivet, antibodi

Abstract

Latar Belakang: Sejak dinyatakan tertular rabies pada tahun 2008, Provinsi Bali melakukan vaksinasi sebagai upaya pembebasan rabies menggunakan vaksin impor dan vaksin lokal. Selama tahun 2021 sampai 2023, vaksin lokal Neo Rabivet dan vaksin impor lainnya telah digunakan di Provinsi Bali.

Tujuan: Serosurveilans pascavaksinasi bertujuan untuk mengetahui efikasi/protektifitas vaksin yang diaplikasikan pada hewan penular rabies (HPR).

Metode: Jumlah target sampel dihitung menggunakan rumus estimasi prevalensi dengan asumsi 50% seropositif rabies. Sampel diambil di 3 Kabupaten/Kota, yaitu Kota Denpasar, Kabupaten Klungkung, dan Kabupaten Badung yang memiliki cakupan vaksinasi mendekati 90%. Darah dikoleksi pada 3–6 bulan pascavaksinasi, dan titer antibodi diperiksa menggunakan kit ELISA PlateliaTM Rabies II Bio-Rad.

Hasil: Persentase protektif berbeda-beda, yaitu vaksin Neo Rabivet pada 5–6 bulan pascavaksinasi pertama berkisar 75–81%; vaksin merk B pada 7 bulan pascavaksinasi adalah 50%; vaksin merk C pada 2 bulan pascavaksinasi adalah 13%; dan vaksin merk D pada 3 bulan pascavaksinasi adalah 47%.

Simpulan: Vaksin lokal Neo Rabivet mempunyai tingkat efikasi yang lebih tinggi dibanding 3 vaksin impor yang lain, yaitu sebesar 75–81%.

Published

24-06-2024

Issue

Section

Presentasi Poster