Pembersihan dan Disinfeksi dengan Metode Foaming Spray pada Mesin Penetasan di Tiga Rumah Penetasan
Keywords:
hatchery, disinfeksi, deterjen SHIFT®, desinfektan GPC-8®, ATP meter, foaming sprayAbstract
Latar Belakang: Pembersihan dan disinfeksi merupakan satu dari tiga elemen biosekuriti di mana disinfeksi harus dilakukan setelah obyek bersih. Metode foaming spray telah banyak dikaji dan memiliki banyak keunggulan.
Tujuan: Penelitian bertujuan mengevaluasi proses pembersihan dan disinfeksi yang dilakukan dengan metode foaming spray.
Metode: Pembersihan dan disinfeksi dilakukan pada 9 mesin penetasan (hatcher) dari 3 rumah penetasan (hatchery). Pembersihan kering dilakukan dengan sekop, sapu, dan penghisap debu (vacuum cleaner), pembersihan basah dengan deterjen SHIFT®, dan dilanjutkan disinfeksi dengan GPC-8®. Foaming spray dilakukan dengan mesin semprot bertekanan antara 100–110 bar dan foaming gun-lance. Evaluasi pembersihan menggunakan ATP meter. Pemeriksaan mikrobiologi dengan menghitung koloni jamur pada media SDA dan koloni bakteri pada media TSA dari sampel swab yang dilakukan di area bagian dinding dalam mesin tetas sebelum pembersihan, sesudah pembersihan, dan sesudah disinfeksi.
Hasil: Pembersihan menurunkan nilai ATP meter sebanyak 96.2% (rerata sebelum dan sesudah pembersihan adalah 75.264 dan 2.844). Kontaminasi jamur menurun dengan rincian: sebelum pembersihan adalah 50% sampel dengan jumlah koloni >100 (too numerous to count, TNTC), 50% kontaminasi (rerata 32 koloni); sesudah pembersihan adalah 50% TNTC, 37,5% kontaminasi (rerata 12 koloni), 12,5% bersih; dan sesudah disinfeksi adalah 50% kontaminasi (rerata 10 koloni), 50% bersih. Kontaminasi bakteri juga menurun dengan rincian: sebelum pembersihan adalah 77,8% TNTC, 22,2% kontaminasi (rerata 75 koloni); sesudah pembersihan adalah 11,1% TNTC, 66,7% kontaminasi (rerata 29 koloni), 22,2% bersih; dan sesudah disinfeksi adalah 44,4% kontaminasi (rerata 5 koloni), 55,6% bersih.
Simpulan: Pembersihan dan disinfeksi dengan metode foaming spray mampu menurunkan kandungan material organik, kontaminasi jamur, dan kontaminasi bakteri pada mesin hatcher.