Ekonomi Hijau: Peningkatan Ekonomi dan Ketahanan Pangan melalui Budidaya Maggot dan Ikan dalam Ember di Kampoeng Oase Songo, Surabaya

Authors

  • Freshinta Jellia Wibisono Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Author
  • Santirianingrum Soebandhi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Author
  • Masfufatun Masfufatun Fakultas Kedokteran, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Author
  • Freegied Satriya Wibisono Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi Author
  • Adi Candra Kampoeng Eduwisata Oase Suroboyo Author
  • Miftahul Habibi Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Author
  • Azmi Khalid Amrulloh Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Author

Keywords:

budidaya maggot, budidaya ikan dalam ember, ekonomi hijau, ketahanan pangan , pendapatan keluarga

Abstract

Latar Belakang: Ekonomi hijau merupakan konsep ekonomi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat sekaligus mengurangi risiko pencemaran lingkungan. Permasalahan utama di masyarakat, antara lain pendapatan yang rendah, ketersediaan pangan yang kurang, dan penanganan sampah organik yang belum optimal.

Tujuan: Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan ekonomi dan ketersediaan pangan sehari-hari (ketahanan pangan) dalam keluarga mitra masyarakat.

Metode: Kegiatan pengabdian ini melaksanakan pelatihan dan pendampingan budidaya maggot, pembuatan pelet pakan ikan, budidaya ikan dalam ember (budikdamber), dan budidaya tanaman sayuran. Pelaksanaan kegiatan meliputi survei, sosialisasi, forum group discussion (FGD), pelatihan, dan pendampingan budidaya.

Hasil: Survei dimulai dengan peninjauan lokasi dan penataan tempat untuk kandang budidaya maggot dan ember budikdamber. Kandang budidaya maggot diletakkan di pekarangan luar dengan sinar matahari yang cukup. Lalat black soldier fly (BSF) berkembang biak menghasilkan telur maggot pada kondisi suhu hangat. Di sisi lain, penetasan telur dan budidaya maggot memerlukan lokasi yang gelap dan lembab sehingga ditambahkan jaring hitam. Maggot mencerna sampah organik sisa rumah tangga dan mengubahnya menjadi kompos untuk media tanaman sayuran. Budikdamber menggunakan ember berukuran 100 L untuk kapasitas 100 ekor benih lele ukuran 8–12 cm dan air dari proses budidayanya dimanfaatkan untuk tanaman sayuran. Ikan budikdamber diberi pakan pelet yang dibuat dari maggot hasil budidaya.

Simpulan: Upaya peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat dan pemenuhan ketersediaan pangan sehari-hari dalam keluarga dapat dicapai melalui pelatihan dan pendampingan budidaya maggot dan budikdamber, sebagai bagian dari kegiatan tri dharma perguruan tinggi.

Published

04-07-2024

Issue

Section

Presentasi Poster