Pengetahuan, Sikap, dan Praktik Peternak tentang Penggunaan Antimikrob pada Peternakan Ayam Petelur di Kabupaten Blitar dan Malang
Keywords:
pengetahuan, sikap, dan praktik, peternak ayam, penggunaan antibiotik, resistansi antimikrobAbstract
Latar Belakang: Resistansi antimikrob (antimicrobial resistance, AMR) menjadi masalah kesehatan global akibat penggunaan dan penyalahgunaan antimikrob berlebihan. Tingkat pemahaman dan kesadaran peternak sangat penting dalam pengendalian AMR.
Tujuan: Penelitian bertujuan menganalisa tingkat pengetahuan, sikap, dan praktik peternak, serta hubungannya dengan penggunaan antimikrob di peternakan.
Metode: Penelitian menggunakan desain studi cross sectional, dilaksanakan pada Februari 2023. Jumlah peternakan sebanyak 56 peternakan ayam petelur (layer), yang terdiri dari 29 peternakan di Kabupaten Blitar dan 27 peternakan di Kabupaten Malang. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner. Data dianalisis secara deskriptif dan uji chi-square atau uji fisher exact, serta uji korelasi berpasangan (pairwise comparison).
Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa pemilik peternakan sebanyak 87,5%, tingkat pendidikan terakhir SMA/sederajat 53,6%, pengalaman beternak lebih dari 20 tahun 41,1%, tipe peternakan mandiri 94,6%, dan peternakan skala usaha kecil 62,5%. Peternak yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang penggunaan antibiotik dan resistansi antimikrob sebanyak 67,9%. Sikap peternak tentang penggunaan antibiotik dengan kategori baik sebanyak 44,6%. Praktik peternak dalam penggunaan antibiotik di peternakan termasuk dalam kategori baik (65,3%), sedang (35,7%), dan tidak ada kategori kurang. Berdasarkan uji korelasi antara nilai tingkat pengetahuan, sikap, dan praktik ditemukan korelasi dengan kekuatan moderat positif (nilai koefisien >0,3–0,6); yang berarti bahwa pengetahuan yang baik tentang penggunaan antibiotik dan pemahaman tentang AMR akan memberikan pengaruh pada sikap yang positif, dan perubahan praktik penggunaan antibiotik ke arah yang baik.
Simpulan: Peternak memiliki tingkat pengetahuan, sikap, dan praktik dalam penggunaan antibiotik dengan kategori baik dan sedang dengan korelasi moderat positif antara nilai tingkat pengetahuan, sikap, dan praktik.