Seroprevalensi Japanese Encephalitis pada Babi di Provinsi Lampung: Faktor Risiko dan Interface dengan Kasusnya pada Manusia

Authors

  • Enny Saswiyanti Environmental Science Study, University of Lampung and Lampung Disease Investigation Center Author https://orcid.org/0009-0001-5502-1357
  • Moh Mutoyib Lampung Disease Investigation Center Author
  • Syarifah Alawiah Lampung Disease Investigation Center Author
  • Emantis Rosa Lampung Disease Investigation Center Author
  • Endah Setyaningrum Biology, FMIPA, University of Lampung Author

Keywords:

Japanese encephalitis, seroprevalensi, ELISA Ab-JEV, Lampung, babi, faktor risiko

Abstract

Latar Belakang: Japanese encephalitis (JE) adalah penyakit radang otak yang fatal dengan case fatality rate (CFR) yang tinggi, terutama pada anak-anak <15 tahun.  Penyakit ini merupakan zoonosis dengan perantara vektor nyamuk dan host penguat babi, unggas, dan ternak yang lain.

Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengkaji seroprevalensi JE pada babi dan faktor risiko JE serta interface penularannya dari hewan ke manusia.

Metode: Penelitian dilakukan dengan survei cross sectional dan wawancara terstruktur pada peternak untuk mengetahui faktor risiko dan analisis data sekunder hasil investigasi penyakit JE pada manusia. Pengambilan sampel dilakukan di beberapa peternakan babi di Kabupaten Tulang Bawang dan Tulang Bawang Barat dengan total 64 ekor babi yang diperiksa. Darah vena diambil dari masing-masing babi dan diperiksa menggunakan enzyme link immuno-sorbent assay (ELISA) spesifik antibodi-Japanese encephalitis virus (Ab-JEV). 

Hasil: Pada tahun 2022 telah dilaporkan 1 kasus positif JE dari Sungai Nibung, Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung pada seorang anak usia 8 tahun dengan CFR 100%.  Kasus ini merupakan kasus pertama di provinsi Lampung.  Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 64 ekor sampel yang diperiksa menunjukan hasil 18,75% positif Ab-JEV.  Faktor risiko interface kasus JE pada manusia dan keberadaan JE di ternak, terutama babi, adalah keberadaan vektor nyamuk Culex sp. dan Aedes albopictus dalam jumlah yang banyak, kondisi lingkungan di sekitar berupa perkebunan tebu, rawa-rawa, dan sungai, serta lalu lintas ternak babi, unggas, dan ternak yang lain antar daerah.

Simpulan: Seroprevalensi JE pada babi di Provinsi Lampung adalah 18,75%.

Published

08-07-2024

Issue

Section

Presentasi Oral