Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Sawo Manila (Manilkara zapota L.) pada Histopatologi Ginjal Mencit yang Diinduksi Aloksan
Keywords:
aloksan, diabetes, esktrak daun sawo manila, histopatologi ginjal, mencitAbstract
Latar Belakang: Diabetes melitus adalah penyakit gangguan metabolisme berupa kadar glukosa yang tinggi dalam darah atau defisiensi insulin. Daun sawo manila (Manilkara zapota L.) diketahui dapat digunakan sebagai alternatif penyembuhan diabetes.
Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengkaji efek ekstrak daun sawo manila (Manilkara zapota L.) pada perbaikan gambaran histopatologi ginjal mencit yang diinduksi aloksan.
Metode: Penelitian ini bersifat eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) menggunakan mencit jantan berumur ±3 bulan dengan berat 25–35 g sebanyak 25 ekor. Mencit dibagi ke dalam 5 kelompok, 5 ekor per kelompok, yaitu P1 (ekstrak daun sawo manila dosis 100 mg/kg BB), P2 (ekstrak daun sawo manila dosis 300 mg/kg BB), K+ (Pioglitazone dosis 2 mg/kg BB), K0 (tanpa perlakuan) dan K- (kontrol diabetes). Pengambilan sampel dilakukan pada hari ke-14 setelah diberikan terapi. Sampel Histopatologi diperiksa dengan mikroskop cahaya trinokuler. Data dianalisis dengan metode Kruskall Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney.
Hasil: Pemberian ekstrak daun sawo manila dosis 300 mg/kg BB menunjukkan hasil yang lebih optimal dalam perbaikan gambaran histopatologi organ ginjal mencit dibanding pemberian esktrak dosis 100 mg/kg BB dan pioglitazone dosis 2 mg/kg BB.
Simpulan: Pemberian ekstrak daun sawo manila dapat memperbaiki gambaran histopatologi organ ginjal mencit diabetes yang diinduksi aloksan.