Seroprevalensi Antibodi pada Sapi Rentan Penyakit Mulut dan Kuku yang Dilalulintasakan di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin

Authors

  • Rima Hasmi Firdiati Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Kalimantan Selatan Author
  • Nur Hartanto Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Kalimantan Selatan Author
  • Yuswandi Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Kalimantan Selatan Author
  • Meitha Endi Saputri Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Kalimantan Selatan Author
  • Isrokal Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Kalimantan Selatan Author
  • Mifi Tri Rahayu Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Kalimantan Selatan Author

Keywords:

penyakit mulut dan kuku (PMK), hewan rentan PMK, lalulintas ternak sapi, ELISA, seroprevalensi

Abstract

Latar Belakang: Penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah penyakit infeksi picorna virus yang bersifat akut dan sangat menular pada hewan berkuku genap/belah. Pelabuhan Trisakti adalah Satuan Pelayanan Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Kalimantan Selatan yang merupakan pintu pemasukan dan pengeluaran dari dan ke provinsi lain untuk melalulintaskan hewan rentan PMK yang menjadi daerah rawan tempat masuk virus PMK ke Kalimantan Selatan.

Tujuan: Penelitian bertujuan melakukan monitoring seroprevalensi hewan rentan PMK yang dilalulintaskan di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.

Metode: Sebanyak 170 sampel darah sapi diambil melalui vena jugularis. Uji serologis PMK menggunakan metode ELISA untuk menganalisis interaksi antigen dengan antibodi di dalam sampel pada microplate coated. Sampel kemudian direaksikan dengan dilution buffer, concentrate conjugate, wash solution, dan subtract solution menghasilkan perubahan warna. Intensitas warna campuran diukur pada panjang gelombang 450 nm pada ELISA reader sehingga diperoleh hasil berupa densitas optik (OD). Dengan menghitung rata-rata kontrol negatif yang digunakan, didapatkan nilai hasil positif-negatif suatu sampel. Data seroprevalensi dianalisis berdasarkan variable.

Hasil: Seroprevalensi secara keseluruhan sebesar 62,35%. Seroprevalensi berdasarkan umur adalah sapi bibit 75,76% dan sapi dewasa 15,78%. Seroprevalensi pada jenis kelamin betina 75,78% dan pada jantan 15,78%. Seroprevalensi pada sapi asal Nusa Tenggara Timur 15,78% dan sapi asal Nusa Tenggara Barat 75,76%.

Simpulan: Seroprevalensi PMK pada sapi rentan PMK yang dilalulintaskan di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin sebesar 62,35%. Seroprevalensi sapi dewasa jantan dari Nusa Tenggara Timur lebih rendah dari sapi bibit betina yang berasal dari Nusa Tenggara Barat. Jenis kelamin dan umur sapi rentan PMK berpengaruh terhadap seroprevalensi. Tindakan Monitoring PMK penting dilakukan untuk menghindari penyebaran virus PMK lebih lanjut.

Published

08-07-2024

Issue

Section

Presentasi Oral