Karakteristik Efusi Abdomen pada Kucing

Authors

  • Erni Sulistiawati Sekolah Vokasi, IPB University, Bogor, Indonesia; Pet Dermatology and Laboratory SIERA, Cibinong, Jawa Barat, Indonesia Author
  • Zulfitra Utami Putri Pet Dermatology and Laboratory SIERA, Cibinong, Jawa Barat, Indonesia Author
  • Rini Widayanti Pet Dermatology and Laboratory SIERA, Cibinong, Jawa Barat, Indonesia Author
  • Alvira Destri Prameswari Pet Dermatology and Laboratory SIERA, Cibinong, Jawa Barat, Indonesia Author
  • Caecilia Ajeng Carita Virgi Pet Dermatology and Laboratory SIERA, Cibinong, Jawa Barat, Indonesia Author

Keywords:

abdomen, efusi, kucing, makroskopik, sitologi, uji Rivalta

Abstract

Latar Belakang: Efusi abdomen atau ascites merupakan kondisi akumulasi cairan dalam rongga abdomen antara peritoneum parietal dan viseral yang seringkali ditandai dengan distensi abdomen dan ketidaknyamanan hewan saat berbaring.  Penyebab efusi sangat banyak sehingga memerlukan penegakan diagnosis klinis yang cepat untuk langkah terapi selanjutnya berupa pemeriksaan sitologi.

Tujuan: penelitian ini bertujuan mendeskripsikan karakteristik efusi abdomen yang sering dilaporkan pada pasien kucing dengan gejala klinis distensi abdomen.

Metode: Penelitian ini dilakukan pada 41 sampel efusi abdomen dari pasien-pasien kucing dengan kondisi klinis distensi abdomen. Sampel efusi diperoleh melalui abdominocentesis dan dilanjutkan dengan pemeriksaan makroskopik yang terdiri dari warna dan viskositas, berat jenis (BJ), total protein (TP), dan uji Rivalta, serta pemeriksaan mikroskopik.

Latar Belakang: Efusi abdomen atau ascites merupakan kondisi akumulasi cairan dalam rongga abdomen antara peritoneum parietal dan viseral yang seringkali ditandai dengan distensi abdomen dan ketidaknyamanan hewan saat berbaring.  Penyebab efusi sangat banyak sehingga memerlukan penegakan diagnosis klinis yang cepat untuk langkah terapi selanjutnya berupa pemeriksaan sitologi.

Tujuan: penelitian ini bertujuan mendeskripsikan karakteristik efusi abdomen yang sering dilaporkan pada pasien kucing dengan gejala klinis distensi abdomen.

Metode: Penelitian ini dilakukan pada 41 sampel efusi abdomen dari pasien-pasien kucing dengan kondisi klinis distensi abdomen. Sampel efusi diperoleh melalui abdominocentesis dan dilanjutkan dengan pemeriksaan makroskopik yang terdiri dari warna dan viskositas, berat jenis (BJ), total protein (TP), dan uji Rivalta, serta pemeriksaan mikroskopik.

Hasil: Hasil penelitian menunjukan persentase efusi paling tinggi adalah jenis modifikasi transudat, yakni sebesar 66% dengan BJ 1.009–1.044 kg/m3 dan TP <1–7,8 g/100 mL, sedangkan efusi eksudat 22% dengan BJ 1.018–1.041 kg/m3 dan TP 1,6–7,2 g/100 mL, modifikasi transudat-eksudat 10% dengan BJ 1.031–1.037 kg/m3 dan TP 4,6–6 g/100 mL, dan transudat 2% dengan BJ 1.015 kg/m3 dan TP 1 g/100 mL.

Simpulan: Karakteristik efusi abdomen pada kucing dengan gejala klinis distensi abdomen didominasi oleh jenis modifikasi transudat dengan gambaran mikroskopik berupa peningkatan jumlah sel radang, terutama netrofil dan limfosit, yang disertai dengan kadar TP yang cukup tinggi dan didukung hasil positif uji Rivalta.

Published

08-07-2024

Issue

Section

Presentasi Oral