Pemeriksaan Kadar Antibodi Virus Reo pada Induk Ayam Pedaging Umur Berbeda dari Peternakan di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur
Keywords:
virus Reo, ELISA, antibodi, geometric mean (GMT), coefficient of variation (CV), induk ayam pedagingAbstract
Latar Belakang: Virus Reo merupakan penyakit unggas yang dapat menular secara vertikal dan horisontal. Pencegahan penyakit ini pada ayam pedaging, selain dengan menerapkan praktik biosekuriti dan manajemen yang baik, juga mengandalkan antibodi yang diturunkan dari induk. Kadar antibodi induk ayam pedaging perlu dipastikan mencukupi sepanjang usia bertelur, sehingga antibodi yang diturunkan dapat melindungi anak ayam dari tantangan virus Reo di kandang.
Tujuan: Penelitian bertujuan memeriksa kadar dan keseragaman antibodi virus Reo sepanjang umur induk ayam pedaging yang dipelihara di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Metode: Sampel serum darah sebanyak 1.217 diperoleh dari induk ayam pedaging yang berumur antara 0 sampai 59 minggu, dari 79 kandang, 16 lokasi peternakan yang berada di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, sejak Maret 2021 hingga Juni 2024. Semua serum diperiksa kadar antibodi virus Reo di laboratorium dengan metode ELISA Biocheck®. Perhitungan geometric mean (GMT) dan coefficient of variation (CV) kadar antibodi setiap kandang ditabulasi menjadi 5 kelompok umur: 0–3, 6–18, 24–34, 37–48, dan 56–59 minggu.
Hasil: Rerata GMT dan CV kadar antibodi virus Reo induk ayam pedaging berturut-turut untuk kelompok umur 0–3, 6–18, 24–34, 37–48, dan 56–59 minggu adalah 5.573, 7.298, 9.530, 8.949, dan 7.233 untuk GMT serta 29%, 25%, 34%, 38% dan 50% untuk CV. GMT terendah (202) dan tertinggi (17.257) serta CV tertinggi (95%) ada kelompok umur 24–34 minggu. Pola kenaikan kadar antibodi terjadi mulai kelompok umur 0-3 minggu (5.573) sampai 24-34 minggu (9.530), lalu menurun kembali pada kelompok umur 56-59 minggu (7.233).
Simpulan: Sepanjang umur produksi, induk ayam pedaging memiliki rerata kadar antibodi virus Reo 7.716 (ELISA) dan keseragaman 35% (CV), dengan kadar terendah pada umur 0-3 minggu dan tertinggi umur 24-34 minggu. Kajian ini diharapkan juga dapat menambah informasi epidemiologi virus Reo di Indonesia.