Pola Resistansi Bakteri Escherichia coli pada Peternakan Unggas Broiler Mandiri di Kabupaten Bogor
Keywords:
Escherichia coli, minimum inhibitor concentration (MIC), peternakan broiler, proporsi, resistansi antimikrobAbstract
Latar Belakang: Resistansi antimikrob pada peternakan broiler berpotensi meningkatkan risiko penyebaran gen resistan ke manusia melalui produk dan lingkungan. Upaya intervensi yang efektif diperlukan untuk meningkatkan pemahaman peternak.
Tujuan: Studi ini bertujuan untuk mengkaji pola resistansi antimikrob pada bakteri komensal Escherichia coli di peternakan broiler mandiri pra- dan pasca-intervensi.
Metode: Intervensi yang dilakukan dengan sosialisasi peternak, diskusi ahli, dan pengembangan formularium penggunaan antimikrob. Sebanyak satu sampel litter bootswab diambil pada 19 peternakan broiler tahun 2019-2021 (pra-intervensi) dan 14 peternakan broiler tahun 2022-2023 (pasca-intervensi) di Kabupaten Bogor, dan 25 strain E. coli diisolasi dari tiap peternakan. Pengujian fenotipik dilakukan terhadap 475 isolat pra-intervensi dan 350 isolat pasca-intervensi pada bakteri E. coli yang diuji susceptibility dengan minimum inhibitor concentration (MIC, Sensititre®) terhadap 14 panel antibiotik. Data dianalisis secara deskriptif terhadap proporsi non-wild type (resistan) menggunakan nilai epidemiological cut-off value (ECOFF) 2022 serta diuji menggunakan chi-square (χ2) untuk membandingkan proporsi isolat resistan pre- dan pasca-intervensi
Hasil: Proporsi resistan E. coli terhadap delapan kelas antibiotik mengalami penurunan, yaitu azithromisin, ciprofloksasin, kolistin, ampisilin, sulfametoksasol, tetrasiklin, trimethoprim, dan kloramfenikol, dengan penurunan tertinggi terhadap tetrasiklin dari 83% menjadi 67% (p<0,001). Proporsi resistan E. coli terhadap lima kelas antibiotik mengalami kenaikan, yaitu cefotaksim, ceftazidime, nalidixic acid, gentamisin, dan tigesiklin, dengan kenaikan tertinggi terhadap gentamisin dari 30% menjadi 44% (p<0,001).
Simpulan: Upaya intervensi pemberian informasi peternak tentang resistansi antimikrob dan penggunaan antibiotik yang bijak dapat mendukung penurunan resistansi antimikrob di peternakan.