Pola Resistansi Bakteri Escherichia coli pada Peternakan Unggas Broiler Mandiri di Kabupaten Bogor

Authors

  • Nofita Nurbiyanti Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS), Bogor Author https://orcid.org/0009-0002-2165-5391
  • Rianna Anwar Sani Department Biomolecular Health Sciences, Infectious Disease and Immunology, Faculty of Veterinary Medicine, Utrecht University, Utrecht Author
  • Imron Suandy Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan (BPMSPH), Bogor Author
  • Sunandar Sunandar Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS), Bogor Author
  • Annisa Devi Rahmawati Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS), Bogor Author
  • Gian Partella PT Medion Farma Jaya, Bandung Author
  • Budi Purwanto PT Medion Ardhika Bhakti, Bogor Author
  • Oli Susanti Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan (BPMSPH), Bogor Author
  • Attya Asuh Insani Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan (BPMSPH), Bogor Author
  • Sani Susanty Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan (BPMSPH), Bogor Author
  • Tri Satya Putri Naipospos Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS), Bogor Author
  • Jaap Wagenaar Department Biomolecular Health Sciences, Infectious Disease and Immunology, Faculty of Veterinary Medicine, Utrecht University, Utrecht Author
  • David Speksnijder Department Biomolecular Health Sciences, Infectious Disease and Immunology, Faculty of Veterinary Medicine, Utrecht University, Utrecht Author

Keywords:

Escherichia coli, minimum inhibitor concentration (MIC), peternakan broiler, proporsi, resistansi antimikrob

Abstract

Latar Belakang: Resistansi antimikrob pada peternakan broiler berpotensi meningkatkan risiko penyebaran gen resistan ke manusia melalui produk dan lingkungan. Upaya intervensi yang efektif diperlukan untuk meningkatkan pemahaman peternak.

Tujuan: Studi ini bertujuan untuk mengkaji pola resistansi antimikrob pada bakteri komensal Escherichia coli di peternakan broiler mandiri pra- dan pasca-intervensi.

Metode: Intervensi yang dilakukan dengan sosialisasi peternak, diskusi ahli, dan pengembangan formularium penggunaan antimikrob. Sebanyak satu sampel litter bootswab diambil pada 19 peternakan broiler tahun 2019-2021 (pra-intervensi) dan 14 peternakan broiler tahun 2022-2023 (pasca-intervensi) di Kabupaten Bogor, dan 25 strain E. coli diisolasi dari tiap peternakan. Pengujian fenotipik dilakukan terhadap 475 isolat pra-intervensi dan 350 isolat pasca-intervensi pada bakteri E. coli yang diuji susceptibility dengan minimum inhibitor concentration (MIC, Sensititre®) terhadap 14 panel antibiotik. Data dianalisis secara deskriptif terhadap proporsi non-wild type (resistan) menggunakan nilai epidemiological cut-off value (ECOFF) 2022 serta diuji menggunakan chi-square2) untuk membandingkan proporsi isolat resistan pre- dan pasca-intervensi

Hasil: Proporsi resistan E. coli terhadap delapan kelas antibiotik mengalami penurunan, yaitu azithromisin, ciprofloksasin, kolistin, ampisilin, sulfametoksasol, tetrasiklin, trimethoprim, dan kloramfenikol, dengan penurunan tertinggi terhadap tetrasiklin dari 83% menjadi 67% (p<0,001). Proporsi resistan E. coli terhadap lima kelas antibiotik mengalami kenaikan, yaitu cefotaksim, ceftazidime, nalidixic acid, gentamisin, dan tigesiklin, dengan kenaikan tertinggi terhadap gentamisin dari 30% menjadi 44% (p<0,001).

Simpulan: Upaya intervensi pemberian informasi peternak tentang resistansi antimikrob dan penggunaan antibiotik yang bijak dapat mendukung penurunan resistansi antimikrob di peternakan.

Author Biography

  • Nofita Nurbiyanti, Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS), Bogor
    Nofita lahir di Jakarta pada hari Jumat, 11 November 1983. Ia menghabiskan masa kecil dan remajanya di Jakarta. Beliau lulus dari SDN 08 Bintaro pada tahun 1995, SMPN 178 Jakarta pada tahun 1998, dan SMAN 47 Jakarta pada tahun 2001. Beliau melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Hewan IPB University, dan lulus pada tahun 2006 dengan gelar Sarjana Kedokteran Hewan (BVS). derajat. Saat masih mahasiswa, ia menjadi anggota Wildlife Professionals Association dan mengikuti pelatihan ke Pulau Tinjil, Indonesia pada tahun 2003.   Setelah itu, ia bekerja sebagai paramedis veteriner dan mencoba menjadi pekerja lepas di Pusat Studi Analitik Veteriner Indonesia (CIVAS), Bogor. Beliau menjadi anggota CIVAS sejak tahun 2010 hingga sekarang. Selanjutnya dalam mengembangkan kapasitasnya, beliau juga melanjutkan pendidikan Magister pada program studi Ilmu Biomedik Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan dan Biomedik, IPB University pada tahun 2023 hingga sekarang.

    Ia turut terlibat dalam penelitian yang bermanfaat dengan tujuan untuk melindungi kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat. Beberapa kali terlibat dalam penyusunan roadmap pemberantasan penyakit hewan, perancangan Rencana Aksi Nasional Pengendalian AMR, pembuatan estimasi anggaran RAN PRA, dan terlibat dalam beberapa kegiatan penelitian terkait Resistansi Antimikroba (AMR). Ia juga bekerjasama dengan beberapa stakeholder baik lintas pemerintahan, lembaga organisasi UN di Indonesia, swasta dan peternak. 

Published

08-07-2024

Issue

Section

Presentasi Oral