Biomarka Jantung sebagai Diagnosa Infark Miokard Hewan Model
Keywords:
babi, biomarker jantung, hewan teladan, infark miokardAbstract
Latar Belakang: Infark miokard adalah kerusakan jaringan otot jantung akibat terhambatnya aliran darah ke jantung. Biomarker jantung dapat diukur dalam darah atau jaringan, memberikan informasi penting tentang kesehatan jantung.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memvalidasi biomarker jantung yang spesifik dan sensitif dalam diagnosis infark miokard pada babi sebagai hewan model terapi sel induk.
Metode: Hewan model yang digunakan adalah sembilan ekor babi yang dipelihara sesuai pedoman etika penelitian hewan dan dirawat dengan baik. Pengujian dibagi menjadi tiga kelompok yaity kelompok kontrol negatif, kelompok amniotic epithelial cell (pAEC) dan kelompok pAEC+kardiomiosit (K). Sampel darah dikoleksi dan diukur segera (0 menit), 60 menit, dan delapan minggu setelah ligasi arteri koroner. Sampel darah digunakan untuk menganalisis biomarker yang beredar. Analisis biomarker jantung (NT-proBNP dan BNP) dengan uji enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA).
Hasil: Terapi sel induk PAEC menunjukkan efek perlindungan yang signifikan terhadap peningkatan jangka panjang NT-proBNP dan BNP setelah ligasi arteri. Kombinasi pAEC dengan kardiomiosit (pAEC+K) juga menunjukkan potensi, meskipun tidak seefektif terapi pAEC saja. Uji statistik tidak menunjukkan signifikansi antar kelompok karena mempunyai p-value lebih dari 0,05. Sebaliknya perbandingan waktu mempunyai perbedaan yang signifikan karena mempunyai p-value kurang dari 0,05.
Simpulan: Nilai NT-ProBNT pada menit ke-0 dan menit ke-60 tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap nilai NT-ProBNP, sedangkan pada minggu ke delapan terdapat perbedaan yang bermakna dibandingkan waktu yang lain