Demodicosis pada Anjing

Authors

  • drh. Alyssa Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis, IPB University Author
  • Keertana Silvarajoo Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis, IPB University Author
  • drh. Fitriya Nur Annisa Dewi, PhD, CertLAM Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis, IPB University Author
  • Dr. drh. Deny Setyo Wibowo Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis, IPB University Author
  • drh. Retno Wulansari, MSi, PhD Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis, IPB University Author
  • drh. Agus Wijaya, MSc, PhD Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis, IPB University Author
  • drh. Leni Maylina, MSi, PhD Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis, IPB University Author https://orcid.org/0000-0003-1796-5805

Keywords:

Anjing, Canine demodicosis, Demodex canis, Diagnosis, Kulit

Abstract

Canine demodicosis adalah satu dari sekian banyak penyakit kulit yang umum ditemukan pada hewan anjing. Penyakit ini terjadi ketika tungau Demodex canis berkolonisasi pada folikel rambut dan kelenjar minyak dalam jumlah yang banyak. Manifestasi klinisnya ditunjukkan dengan lesi berupa eritema, pustula, crusts, hiperkeratosis, dan alopesia yang juga dapat disertai oleh pyoderma sebagai infeksi sekundernya.  Suatu kasus penyakit kulit dilaporkan untuk membahas pendekatan diagnosis canine demodicosis pada seekor anjing. Seekor anjing jantan ras Golden Retriever berumur 10 tahun dengan berat 41,5 kg memiliki riwayat gangguan kulit yang terjadi selama beberapa bulan terakhir. Pasien sebelumnya telah didiagnosa mengalami alergi dan mendapatkan terapi dengan sediaan prednisolone. Pasien kembali datang ke klinik dengan keluhan pruritus yang ekstrim dan alopesia di area kepala, leher dan ekstremitas. Pasien juga mengalami letargi, penurunan napsu makan, dan kepincangan. Berdasarkan informasi tersebut, pemeriksaan fisik dan mikroskopik dengan teknik trichogram dilakukan untuk menentukan agen etiologik penyakit tersebut. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa pasien mengalami alopesia yang disertai dengan lesi erosi, scaly, crusts, dan eritema yang menyebar dari area kepala hingga leher serta ekstremitas. Pada kedua kaki depan juga dapat ditemukan adanya lesi hiperpigmentasi. Hasil pemeriksaan mikroskopik menunjukkan adanya koloni tungau Demodex canis pada folikel rambut pasien. Berdasarkan temuan tersebut pasien didiagnosa mengalami canine demodicosis dan pododermatitis akibat infestasi Demodex sp.. Terapi dilakukan dengan pemberian sedian Dextrose 5%, injeksi Hematodin dan Tolfedin. Pasien juga diresepkan Bravecto, Amoxyclav, Megaderm, dan Technode Foam. Pendekatan diagnosis melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan mikroskopik dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau Demodex canis pada anjing.

Published

2023-12-02